twitter
rss

Pengukuran, Besaran dan Satuan ~ Plassa (Planet Studi Sains). Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan sebagai satuan. Contoh: mengukur panjang meja dengan sebatang pensil (panjang meja sebagai besaran, pensil sebagai alat ukur, dan panjang pensil sebagai satuannya).
A. BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai.
Jika ditinjau dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai tanpa memiliki arah. Contoh: massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan jarak.
2. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh: gaya, berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.

A. WUJUD ZAT
Konsep: Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Apakah benda-benda memerlukan tempat? Misal tersedia air yang berada di dalam gelas. Tuanglah air tersebut ke dalam kaleng. Apakah air menempati kaleng? Ternyata air memerlukan tempat atau wadah. Selanjutnya jika air dalam wadah itu ditimbang ternyata memiliki massa. Demikian halnya dengan udara ternyata juga menempati ruang dan memiliki massa.
Di sekitarmu terdapat benda-benda yang dapat kamu kelompokkan kedalam tiga wujud zat. Beberapa benda seperti besi, kayu, aluminium termasuk zat padat. Air, minyak termasuk zat cair, sedangkan gas elpiji, udara termasuk zat gas. Pada prinsipnya terdapat tiga wujud zat yaitu : zat padat, zat cair dan zat gas.

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Sebuah peta global jangka panjang suhu udara permukaan rata-rata bulanan dalam proyeksi Mollweide.

PENGERTIAN USAHA
Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dengan s maka secara matematika Usaha dapat dituliskan menjadi
W = F.s
dimana : W = Usaha (Joule)
F = Gaya (N)
s = Perpindahan (m)
Kata – kata usaha sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, tapi pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari tidak sama persis dengan pengertian usaha dalam fisika. Tetapi jika kita menggunakan ilmu makna maka pengertiannya akan sama.

1. PENGGOLONGAN BENDA BERDASARKAN SIFAT KEMAGNETANNYA
Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi, baja, dan logam-logam tertentu. Magnet yang pertama kali ditemukan berupa batuan. Batu magnet ini ditemukan di Magnesia (Asia kecil) dekat Yunani. Benda-benda di sekitar kita dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Ferromagnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet, misalnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Paramagnetik adalah benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet, misalnya platina dan alumunium. Sedang
an diamanetik adalah benda-benda yang tidak ditarik oleh magnet, misalnya seng dan bismut.
Magnet memiliki sifat-sifat antara lain: dapat menarik benda logam tertentu, gaya tarik magnet terbesar terletak pada kedua kutubnya, selalu menunjukkan arah utara dan selatan, memiliki dua kutub magnet, kutub-kutub magnet berlainan jenis tarik-menarik, dan kutub-kutub magnet yang sejenis tolak-menolak.

Atom Ion dan Molekul
Pada zaman dahulu, banyak para ilmuwan yang kebingungan dengan partikel materi. Apakah yang menjadi bagian terkecil dari suatu materi? Itulah pertanyaan yang pada saat itu menjadi misteri para ilmuwan. Akhirnya, berkat kecerdasan dan keingintahuan para ilmuwan, misteri itu pun perlahan-lahan terjawab. Materi ternyata mengandung partikel-partikel kecil, penyusunnya dapat berupa atom, ion, dan molekul. Ayo, pelajari lebih lanjut di bab ini.


Atom 
Atom berasal dari bahasa Yunani atomos (a=tidak, tomos=terbagi). Jadi atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Pemikiran tentang atom sudah ada sejak abad ke-4 Sebelum Masehi. Beberapa ilmuwan yang menyatakan pendapatnya tentang atom adalah Leucippus, Demokritus, Aristoteles, John Dalton, J.J. Thomson, Ernest Rutherford, Niels Bohr, James Chadwick, Werner Heisenberg dan Erwin Schrodinger.

Asam,basa dan garam (Plassa). Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan dengan senyawa asam, basa dan garam, bahkan hampir tiap hari kita selalu menggunakan senyawa yang bersifat asam maupun basa. Kita pun tak lepas dari garam karena hampir semua makan yang kita makan menggunakan garam. Untuk memahami tentang asam, basa dan garam mari kita bahas bersama-sama.

A. Asam
Senyawa asam banyak kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Semua senyawa asam  mempunyai rasa masam/kecut. Rasa masam/kecut ini desebabkan oleh  adanya senyawa yang bersifat asam. Buah-buahan memiliki rasa asam berkat adanya senyawa asam yang dikandungnya. Jeruk mengandung asam sitrat sedangkan anggur mengandung asam tartrat. Air susu yang basi mengandung asam laktat. Selain itu, senyawa asam dapat kita temukan juga dalam lambung dan darah. Dalam lambung terdapat asam klorida yang berperan pada pencernaan makanan serta dalam darah terdapat asam karbonat dan asam phosfat yang berperan pada pengangkutan makanan. Perhatikan tabel berikut.

unsur,senyawa dan campuran (Plassa). Materi yang terdapat di bumi ini sangat beranekaragam dan tak terhitung jumlahnya. Mulai dari zat tunggal yang terdiri dari unsur dan senyawa, sampai dengan campuran yang merupakan kumpulan berbagai macam zat. Untuk memudahkan mempelajari materi tersebut dibuatlah penggolongan materi sebagai berikut.

SIFAT FISIKA
Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :

Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu : menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.

Pernakah kalian melihat komposisi detergen yang kalian gunakan untuk mencuci baju ataupun sabun yang kalian gunakan untuk mandi? apa sajakah bahan yang tertulis di belakang bagian bungkus? Dalam wacana berikut kalian akan dijelaskan mengenai bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari menurut penggolangan dan jenis-jenis bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

A. Penggolongan Bahan Kimia
berdasarkan asalnya di bagi menjadi 2 yaitu bahan kimia alami dan buatan, berikut penjelasannya:

a. Bahan Kimia alami
Bahan kimia alami adalah bahan kimia yang telah terdapat di alam contohnya adalah air, bawang merah, minyak dan cengkeh. Dalam pemakaiannya bahan kimia alami biasanya tidak menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan.

Penggunaan zat adiktif dan psikotropika harus sesuai dengan aturan yang ada. Bila tidak, dampak buruk dapat saja terjadi pada pemakai dan lingkungan yang ada sekitarnya.
1. Zat adiktif

Zat adiktif adalah zat yang penggunaannya bisa menyebabkan ketergantungan fisik dan juga mengalami ketergantungan psikologis berkepanjangan (drug dependence). Yang masuk ke dalam golongan zat adiktif, diantaranya narkotika, yakni zat atau obat yang dapat berasal dari tanaman dan bukan dari tanaman, baik itu yang sintetik dan semisintetik yang dapat berakibat pada penurunan dan perubahan kesadaran, dapat mengurangi dan bahkan dapat menghilangkan rasa sakit, serta bisa menyebabkan ketergantungan.

A. Pengertian Makhluk Hidup
Bunga mawar, kelinci, burung, dan manusia, semuanya bergerak, memerlukan makanan, bernapas, dan berkembang biak. Mengapa hal ini terjadi? Hal tersebut terjadi karena mereka adalah makhluk hidup. Mobil tidak bisa bergerak jika tidak diberi bensin dan dikemudikan. Demikian juga dengan sepeda dan becak, jika tidak dikendarai manusia tidak akan bergerak.Benda-benda itu tidak bernapas, tidak memerlukan makanan, dan tidak bertambah banyak. Mengapa demikian? Karena mereka adalah makhluk tak hidup. Jadi, makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak.
B. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak.

Seperti kita ketahui, mahluk hidup di dunia ini banyak sekali ragam jenisnya. Perhatikan saja jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di sekitar kita. Banyak sekali bukan? Nah, bagaimana kita dapat mempelajari mahluk hidup di sekitar kita? Tentunya akan sulit jika mahluk hidup yang beragam jenis tersebut tidak dikelompokkan. Itulah sebabnya  seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal dengan Carolus Linnaeus (1707-1778) melakukan klasifikasi mahluk hidup.
Klasifikasi mahluk hidup adalah pengelompokan mahluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi mahluk hidup disebut dengan Taksonomi.

Ekosistem. Apakah pengertian Ekosistem itu? Ekosistem adalah suatu tempat yang di dalamnya terjadi hubungan saling ketergantungan atau timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik meliputi produsen (organisme autotrof), konsumen (organisme heterotrof), dan pengurai yang saling berinteraksi. Interaksi makhluk hidup terutama dalam hubungan makan dimakan yang dikenal dengan rantai makanan. Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. 


Bertambahnya jumlah penduduk disuatu daerah menyebabkan kebutuhan hidup yang lain juga bertambah seperti air bersih, udara bersih dan luas areal tanah. Banyak lahan pertanian dijadikan perumahan, daerah terbuka hijau sebagai tempat tumbuh pepohonan dapat  menghasilkan banyak oksigen pun berkurang. dimana akan memperburuk sanitasi lingkungan, salah satunya setiap orang akan membuang sampah apapun pada satu tempat, yaitu digabungnya sampah cair, padat maupun gas. Tentunya hal ini tidak dapat dibenarkan karena seharusnya jika membuang sampah hendaknya mengetahui dampak yang ditimbulkannya, yaitu  sampah dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.

Gerak

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.


Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.

A.Pengertian Pernapasan

Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme) dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.

Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda. Peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar, darah melalui jantung sebanyak dua kali sehingga terdapat peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.

Ada beberapa istilah yang erat kaitannya dengan proses pengeluaran zat, yaitu:
a.    Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan yang disebut faeces. Zat yang dikeluarkan tidak pernah mengalami metabolisme dan tidak pernah beredar ke seluruh tubuh.
b.    Ekskresi, adalah pengeluaran zat-zat sisa (ekskrit) metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Ini merupakan sisa metabolisme yang pernah beredar di seluruh tubuh.
c.    Sekresi, adalah pengeluaran getah (sekrit) oleh suatu kelenjar yang mempunyai fungsi tertentu. Jika punya saluran khusus kelenjarnya di sebut eksokrin, dan jika tidak punya saluran khusus kelenjarnya disebut endokrin (kelenjar buntu).


Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron

Berdasarkan penyebabnya gerak pada tumbuhan di bagi menjadi 3, yaitu :
1. Gerak autonom/endonom gerak autonom/endonom adalah gerak yang belum diketahui penyebabnya secara pasti. Contoh : daun kobis yang selalu menguncup.
2. Gerak higroskopis Gerak higroskopis ádalah gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air (kelembaban). Contohnya membukanya kotak spora pada tumbuhan paku dan pecahnya kulit buah pada tumbuhan tertentu seperti jarak, karet dan petai cina.
3. Gerak esionom gerak esionom adalah gerak yang terjadi karena rangasangan dari luar.


Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Cara Adaptasi pada Lingkungannya
Berdasarkan cara adaptasi pada lingkungannya tumbuhan dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Xerofit, menyesuaikan pd daerah kering, biasanya daun kecil, berduri & berlapis lilin. Contoh : kaktus
2. Higrofit, menyesuaikan pd daerah lembab/basah, biasanya daun lebar & tipis. Contoh : keladi
3. Hidrofit, menyesuaikan pd lingkungan air. Contoh : enceng gondok, teratai
4. Tropofit, menyesuaikan diri dg lingkungan kering & basah. Contoh : kapuk randu & jati



Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2


A. PENDAHULUAN
Kelangsungan hidup organisme didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi merupakan penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan. Seleksi alam merupakan kemampuan alam untuk menyeleksi organisme yang ada di dalamnya. Dengan beradaptasi makhluk hidup yang mampu bertahan akan berlangsung hidupnya, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan punah, dalam peristiwa inilah alam akan berperan sebagai penyeleksi. Sedangkan perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya sehingga kelangsungan hidupnya akan tetap berlangsung.


B. ADAPTASI
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Macam-macam Adaptasi

Ada banyak bentuk adaptif tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk adaptif ini dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat tubuh dan lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk membantu bertahan hidup. Walaupun ada banyak cara makhluk hidup untuk beradaptasi tetapi secara garis besar adaptasi dibedakan menjadi 3 yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

1.  Adaptasi Morfologi
Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat- alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya.
Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada tumbuhan.
Macam-macam adaptasi morfologi pada tumbuhan:

Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena tempat hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri- ciri tertentu dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam cara adaptasi tumbuhan:

a.  Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit)

1)  Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit.
2)  Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
3)  Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.
4)  Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.
b.  Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap (higrofit)

 
Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata  sehingga dapat mempercepat proses penguapan.Contoh tumbuhan higrofit: Tumbuhan Keladi.
c.  Adaptasi tumbuhan yang hidup di air (hidrofit)
Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara
 
Contoh: enceng gondok, kiambang
Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : Hydrilla,Vallisneria
Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.
Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh: tumbuhan bakau.
Macam-macam adaptasi morfologi pada hewan:
a.  Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki pada burung
Bentuk paruh dan kaki pada burung beraneka- ragam disesuaikan dengan jenis makanan dan cara memperoleh makanan tersebut.
Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging atau burung pemakan serangga demikian pula kaki burung elang berbeda dengan kaki bebek karena cara memperoleh makanannya juga berbeda.
1)  Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging. Kaki pada burung elang, ukurannya pendek, cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging.
2)  Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan dari air dan lumpur dan kaki pada bebek berselaput di antara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di tanah berlumpur.
3)  Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu untuk memecah biji-bijian dan tiga kaki ke depan satu ke belakang untuk berjalan dan hinggap.
4)  Paruh burung pelatuk, runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon untuk menangkap dan memakan serangga di dalamnya. Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang untuk memanjat.
b.  Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya.
1)  Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit, misalnya: lipas, jengkerik, dan belalang.
2)  Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.
3)  Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk.
4)  Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu.

2. Adaptasi Fisiologi
Adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi, karena menyangkut fungsi alat- alat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh.
Macam-macam adaptasi fisiologi:
a.  Hewan ruminantia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput- rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna.
b.  Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya.
c.  Manusia yang biasa hidup di dataran rendah Daerah pantai dan dataran rendah mempunyai kadar oksigen lebih tinggi dari pada dataran tinggi. Bila manusia harus berpindah ke dataran tinggi yang mempunyai kadar oksigen rendah. Bagaimana cara beradaptasi agar tetap bertahan? Oksigen diperlukan tubuh untuk oksidasi makanan, di dalam tubuh oksigen diikat oleh hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah (eritrosit), maka orang yang berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu menyesuaikan  diri  dengan memproduksi hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih banyak agar tetap dapat bertahan hidup.
d.  Ikan yang hidup di air laut, yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan  kelebihan garam yang turut terminum akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif.
e.  Ikan yang hidup di air tawar, mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis  air  tawa r,  keadaan  demikian menyebabkan air akan masuk  secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku.
Macam-macam adaptasi tingkah laku pada hewan:
a.  Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.
b.  Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumba- lumba dan paus sering muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen di udara, karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air.
c.  Pada musim dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka untuk dapat bertahan hidup maka beberapa hewan misalnya tikus, landak, beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi , yaitu tidur panjang pada musim dingin. Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah gurun yang sangat panas pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu yaitu melakukan estivasi yaitu tidur panjang pada musim kemarau supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun. Misalnya: kadal, katak, keong, dan lain-lain.
d. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap menghancurkan kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan Protozoa, yaitu Flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas.  Untuk  mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas.

C. SELEKSI ALAM

Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua organisme yang hidup di dalamnya, dimana hanya organisme yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan selamat, sedangkan yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati atau punah.
1. Punahnya Spesies Tertentu
Karena adanya seleksi alam maka individu yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan mati dan akhirnya punah. Berikut beberapa contoh organisme yang hampir punah atau punah karena terseleksi oleh alam, yaitu:
a.  Burung puyuh liar semakin punah
Hal ini disebabkan lingkungan hidup burung puyuh di daerah bebatuan dan bidang tanah yang bergumpal-gumpal semakin langka. Pada lingkungan seperti itulah burung puyuh liar akan lebih sesuai, sehingga sulit ditangkap pemangsanya. Karena lingkungan yang demikian sudah kian langka maka jumlah burung puyuh pun menjadi langka juga.
b.  Punahnya Dinosaurus kurang lebih 65 juta tahun yang lalu secara bersamaan
Menurut  pendapat para ahli, kepunahan Dinosaurus disebabkan karena jatuhnya meteorit raksasa ke bumi, yang menghamburkan awan debu sehingga menghalangi masuknya sinar matahari. Tanpa adanya sinar matahari maka tumbuhan akan mati, demikian pula Dinosaurus pemakan tumbuhan yang kemudian diikuti Dinosaurus pemakan daging.

2. Terbentuknya Spesies Baru
Setiap spesies selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi ini berlangsung sedikit demi sedikit menuju ke arah yang semakin sesuai dengan lingkungan hidupnya dan perubahan yang sedikit demi sedikit ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama dan diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga tidak mustahil kalau akhirnya dijumpai spesies yang menyimpang dari spesies nenek moyangnya. Dengan demikian adanya seleksi alam dan adaptasi menyebabkan terjadinya perubahan jenis makhluk hidup dari generasi ke generasi. Jika proses tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka perubahan tersebut dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. Peristiwa ini disebut evolusi. Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga menimbulkan spesies baru.

Tokoh evolusi yang sangat terkenal adalah Charles Robert Darwin, Ia berpendapat bahwa:
1.  Spesies yang hidup sekarang, berasal dari species yang hidup dimasa silam.
2.  Evolusi terjadi karena seleksi alam.

Pendapat ini didukung pengamatannya macam-macam burung Finch yang hidup di kepulauan Galapagos. Darwin menemukan kurang lebih 13 spesies burung Finch yang hubungan kekerabatannya sangat dekat, perbedaan yang paling menyolok di antara spesies-spesies itu adalah pada paruhnya, yang diadaptasi untuk jenis makanan tertentu. Burung- burung ini mempunyai paruh yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda,tampaknya burung- burung ini ada hubungannya dengan burung di Amerika Selatan. Menurut Darwin, bahwa nenek moyang burung Finch di kepulauan Galapagos berasal dari Amerika Selatan. Oleh karena suatu hal burung-burung Finch harus berpindah ke kepulauan Galapagos. Di kepulauan Galapagos burung Finch tersebut berpencar dalam berbagai lingkungan yang berbeda- beda akibatnya burung-burung tersebut harus menyesuaikan diri terhadap lingkungannya masing- masing, adaptasi ini terjadi turun temurun dan akhirnya dihasilkan variasi burung Finch yang banyak.

(a) Burung finch darat besar (Geospiza magnirostris) memiliki paruh besar yang diadaptasikan untuk memecah biji-bijian.
(b) Burung finch pohon yang berukuran kecil (Camarhynus parvulus) menggunakan paruhnya untuk memakan serangga.
(c) Burung Finch pelatuk (Camarhynus pallidus) menggunakan daun kaktus/ranting kecil sebagai alat untuk menyelidiki kehadiran rayap dan serangga pelubang kayu lainnya.



Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
  1. Hukum pemisahan dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan
  2. Hukum berpasangan secara bebas dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
Hukum segregasi (hukum pertama Mendel)
 

Blog Design by